ETS APSI

Nama               : Frederick Yonatan Susanto

NRP                 : 5025211121

Kelas                : APSI E

Tahun Ajaran   : 2022/2023 (Genap)


    


  1. Dalam aplikasi HRD , apa saja yang menjadi kebutuhan aplikasi sistem informasinya?
  2. Dalam aplikasi HRD, beberapa kebutuhan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan antara lain:

    1. Manajemen Data Karyawan: Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola data karyawan seperti data pribadi, data pekerjaan, dan data kinerja. Data karyawan ini dapat dikelola dengan mudah dan aman dengan menggunakan aplikasi HRD.

    2. Manajemen Gaji dan Tunjangan: Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola proses penggajian karyawan dengan mudah dan akurat. Aplikasi HRD dapat menghitung gaji dan tunjangan karyawan berdasarkan aturan perusahaan dan pajak yang berlaku.

    3. Manajemen Pelatihan dan Pengembangan: Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola program pelatihan dan pengembangan karyawan. Aplikasi HRD dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan pelatihan karyawan, mengelola jadwal pelatihan, dan memantau kemajuan karyawan dalam program pelatihan.

    4. Manajemen Absensi dan Cuti: Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola absensi dan cuti karyawan. Aplikasi HRD dapat membantu memantau absensi karyawan, menghitung cuti yang diambil, dan mengelola persetujuan cuti.

    5. Manajemen Kinerja: Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola kinerja karyawan. Aplikasi HRD dapat membantu menetapkan target kinerja karyawan, mengelola evaluasi kinerja, dan memberikan umpan balik kepada karyawan.

    6. Manajemen Rekrutmen: Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola proses rekrutmen karyawan. Aplikasi HRD dapat membantu membuat lowongan pekerjaan, mengelola lamaran, dan memantau proses seleksi karyawan.

    7. Manajemen Administrasi HRD: Aplikasi sistem informasi HRD harus dapat mengelola administrasi HRD seperti dokumen karyawan, peraturan perusahaan, dan peraturan ketenagakerjaan. Aplikasi HRD dapat membantu mengelola dan menyimpan dokumen karyawan dengan aman dan mudah diakses.


  3. Sebutkan dan jelaskan komponen sistem informasi
  4. Komponen-komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut... 
    1. - Komponen input adalah data yang masuk ke dalam sistem informasi 
    2. - Komponen model adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
    3. - Komponen output adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 
    4. - Komponen teknologi adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem. 
    5. - Komponen basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.
    6. - Komponen kontrol adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap sistem informasi.
    7. - Komponen Pengguna: Komponen pengguna adalah bagian dari sistem informasi yang berinteraksi dengan sistem. Pengguna dapat berupa manusia atau sistem lainnya yang menggunakan informasi dari sistem.
    8. - Komponen Perangkat keras: Komponen perangkat keras adalah semua komponen fisik dalam sistem informasi seperti komputer, printer, scanner, dan perangkat jaringan yang digunakan untuk memproses dan mengirim data dan informasi.
    9. - Komponen Perangkat lunak: Komponen perangkat lunak adalah semua program dan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi, seperti sistem operasi, program pengolah kata, program basis data, dan aplikasi khusus yang dikembangkan untuk keperluan tertentu.

  5. Deskripsikan karakteristik pekerjaan Analyst, dan kemampuan/ skill apa yang harus dimiliki oleh seorah Analyst Sistem Informasi
  6. Seorang analyst sistem informasi bertanggung jawab untuk menganalisis dan merancang sistem informasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi bisnis.

  7. Pekerjaan analyst membutuhkan keterampilan analitis yang kuat, kemampuan komunikasi yang baik, pemecahan masalah yang sistematis, kreativitas, pengetahuan tentang teknologi dan perangkat lunak, kemampuan manajemen waktu yang baik, dan kerja sama tim yang efektif.

  8. Berikut adalah beberapa karakteristik pekerjaan dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang analyst sistem informasi:

    1. Kemampuan Pemecahan Masalah: Seorang sistem analis harus mampu mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi yang tepat. Mereka harus dapat menganalisis informasi dan data yang diberikan untuk menemukan akar permasalahan dan mengembangkan strategi untuk memecahkannya.

    2. Kemampuan Komunikasi: Seorang sistem analis harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk dapat berinteraksi dengan stakeholder dan tim mereka. Kemampuan ini meliputi kemampuan mendengarkan, berbicara, menulis, dan mempresentasikan ide dengan jelas dan tepat waktu.

    3. Etika Profesional dan Personal yang Kuat: Seorang sistem analis harus menjaga standar etika yang tinggi dalam pekerjaan mereka. Mereka harus memahami dan mematuhi kode etik profesional dan memiliki integritas pribadi yang kuat. Mereka harus dapat memahami dan mengelola konflik kepentingan yang mungkin terjadi dalam proyek.

    4. Disiplin: Seorang sistem analis harus memiliki disiplin kerja yang tinggi untuk dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai dengan anggaran. Mereka harus dapat mengelola waktu dan sumber daya secara efektif untuk memenuhi tujuan proyek.

    5. Pengalaman di Bidang Analisa, Desain, dan Pemrograman: Seorang sistem analis harus memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang analisa, desain, dan pemrograman. Mereka harus memahami konsep dan teknologi terbaru dalam bidang teknologi informasi dan memiliki keterampilan teknis yang kuat untuk dapat berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan sistem informasi.

    6. Kemampuan analisis: Seorang analyst sistem informasi harus memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah yang kompleks dan merumuskan solusi yang tepat. Kemampuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan memecahkan masalah dengan cepat adalah kunci untuk berhasil dalam pekerjaan ini.

    7. Pemahaman teknis: Seorang analyst sistem informasi harus memiliki pemahaman teknis yang baik tentang perangkat lunak, sistem operasi, jaringan, dan infrastruktur teknologi informasi lainnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk memahami bagaimana sistem berinteraksi dan memperbaiki masalah teknis yang muncul.

    8. Kemampuan komunikasi: Seorang analyst sistem informasi harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan, karena mereka akan bekerja dengan berbagai anggota tim seperti pengguna bisnis, pengembang perangkat lunak, manajer proyek, dan arsitek sistem.

    9. Kemampuan manajemen proyek: Seorang analyst sistem informasi harus dapat mengelola proyek dengan baik, mengatur sumber daya, membuat rencana kerja, memonitor kemajuan, dan mengatasi hambatan yang muncul. Seorang analyst sistem informasi harus dapat mengatur jadwal tugas dan memprioritaskan tugas untuk memastikan bahwa proyek berjalan dengan lancar.

    10. Kreativitas: Seorang analyst sistem informasi harus memiliki kemampuan untuk berpikir secara kreatif dan memberikan solusi yang inovatif untuk masalah yang kompleks.

    11. Kemampuan interpersonal: Seorang analyst sistem informasi harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik, termasuk kemampuan untuk bekerja dalam tim dan berinteraksi dengan berbagai pihak di seluruh organisasi.

    12. Pemahaman bisnis: Seorang analyst sistem informasi harus memahami bisnis secara keseluruhan dan bagaimana sistem informasi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis.

  9. Sebutkan tahapan pembangunan aplikasi sistem informasi. Apa saja output dari masing-masing tahapan?
  10. Berikut adalah tahapan umum dalam pembangunan aplikasi sistem informasi beserta outputnya:

      1. Tahapan Planning Tahapan planning merupakan proses perencanaan dari awal hingga akhir dalam pembangunan aplikasi sistem informasi. Tahapan ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:
      • Analisis kebutuhan: Tahap awal ini dilakukan untuk memahami kebutuhan pengguna dan lingkungan bisnis, serta menentukan fungsi dan fitur aplikasi yang akan dibangun.
      • Desain aplikasi: Tahap ini dilakukan untuk merancang sistem aplikasi secara keseluruhan dan membuat diagram alir aplikasi.
      • Pemilihan teknologi dan platform: Pada tahap ini, teknologi dan platform yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi dipilih berdasarkan kebutuhan aplikasi dan kemampuan pengembang.
      • Pengembangan aplikasi: Tahap ini meliputi pengembangan aplikasi secara detail, mulai dari coding, testing hingga pengujian sistem secara keseluruhan.

      Output dari tahapan planning antara lain:

      • Analisis kebutuhan
      • Desain aplikasi
      • Diagram alir aplikasi
      • Dokumen persyaratan
      • Rencana pengembangan aplikasi
      • Rencana pengujian aplikasi
      • Rencana implementasi
    1. Tahap Analisis: Pada tahap ini, analyst sistem informasi akan melakukan analisis atas kebutuhan bisnis dan kebutuhan sistem. Output dari tahap ini adalah Dokumen Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis Document) yang berisi gambaran secara detail mengenai kebutuhan bisnis dan kebutuhan sistem.

    2. Tahap Desain: Pada tahap ini, analyst sistem informasi akan merancang sistem dan aplikasi berdasarkan dokumen analisis kebutuhan. Output dari tahap ini adalah Dokumen Desain Sistem (System Design Document) yang berisi rancangan sistem secara detail, termasuk arsitektur, antarmuka, dan database.

    3. Tahap Implementasi: Pada tahap ini, developer akan mengimplementasikan desain sistem dan aplikasi yang telah dirancang oleh analyst sistem informasi. Output dari tahap ini adalah Aplikasi Sistem Informasi yang telah dikembangkan.

    4. Tahap Testing: Pada tahap ini, aplikasi sistem informasi akan diuji coba untuk memastikan bahwa aplikasi berjalan sesuai dengan kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain sistem. Output dari tahap ini adalah Laporan Pengujian (Testing Report) yang berisi hasil uji coba dan rekomendasi perbaikan.

    5. Tahap Deploy: Pada tahap ini, aplikasi sistem informasi akan dideploy atau diimplementasikan ke dalam lingkungan produksi untuk digunakan oleh pengguna bisnis. Output dari tahap ini adalah Aplikasi Sistem Informasi yang siap digunakan.

    6. Tahap Maintenance: Pada tahap ini, aplikasi sistem informasi akan dipelihara dan diperbaiki jika ditemukan masalah dalam penggunaannya. Output dari tahap ini adalah Dokumen Perbaikan (Repair Document) yang berisi catatan perbaikan dan perubahan yang telah dilakukan pada aplikasi sistem informasi.

    7. Tahapan operation and support merupakan tahap untuk memastikan aplikasi yang telah dibangun berjalan dengan baik dan dapat dioperasikan secara optimal. Tahapan ini terdiri dari beberapa langkah yaitu: Implementasi aplikasi: Tahap ini dilakukan untuk melakukan implementasi aplikasi pada lingkungan produksi. Pengujian aplikasi: Tahap ini dilakukan untuk memastikan aplikasi yang telah diimplementasikan bekerja dengan baik. Pelatihan pengguna: Tahap ini dilakukan untuk memberikan pelatihan kepada pengguna agar dapat menggunakan aplikasi dengan baik. Dukungan dan pemeliharaan: Tahap ini dilakukan untuk memberikan dukungan dan pemeliharaan pada aplikasi setelah diterapkan. Output dari tahapan operation and support antara lain: Laporan hasil pengujian aplikasi Laporan pelatihan pengguna Dokumentasi pengguna Konfigurasi sistem Laporan dukungan dan pemeliharaan Rencana pengembangan aplikasi selanjutnya

  11. Apa yang disebut dengan studi kelayakan ? Mengapa diperlukan sebelum membangun aplikasi, jelaskan sertai contoh.
  12. Feasibility Study atau disebut juga studi kelayakan merupakan suatu survey tentang ketersediaan dan persediaan akan keunggulan dan kelemahan suatu sistem. Studi kelayakan dilakukan dengan survey yang menghasilkan dokumen-dokumen kebutuhan.  Analisis ini biasanya dilakukan pada tahap awal proyek pengembangan aplikasi, sebelum memulai tahap desain dan pengembangan aplikasi. Studi kelayakan bertujuan untuk menentukan kebutuhan bisnis dan melihat apakah aplikasi sistem informasi yang akan dikembangkan dapat menghasilkan manfaat yang cukup untuk membenarkan biaya dan usaha yang dikeluarkan untuk pengembangan aplikasi.

    Dalam studi kelayakan, beberapa hal yang biasanya dianalisis meliputi:

    1. Analisis pasar: melihat pasar dan kebutuhan bisnis serta melihat keunggulan aplikasi yang akan dikembangkan dibandingkan dengan produk sejenis.

    2. Analisis teknis: melihat kecocokan teknologi yang akan digunakan dengan kebutuhan aplikasi.

    3. Analisis keuangan: menghitung biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi dan estimasi keuntungan yang dihasilkan dari pengembangan aplikasi.

    4. Analisis operasional: melihat bagaimana aplikasi akan dioperasikan setelah dikembangkan, serta bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan aplikasi.

  13. Ada beberapa alasan mengapa studi kelayakan sangat penting dalam pembangunan aplikasi, yaitu:

    1. Menghindari kerugian finansial: Studi kelayakan dapat membantu organisasi atau bisnis untuk menghindari kerugian finansial karena membangun aplikasi yang tidak efektif atau tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan melakukan studi kelayakan, organisasi dapat mengetahui apakah proyek aplikasi yang akan dibangun memiliki potensi keuntungan yang cukup besar atau tidak.

    2. Menentukan sumber daya yang diperlukan: Studi kelayakan dapat membantu organisasi atau bisnis untuk menentukan sumber daya yang diperlukan dalam pembangunan aplikasi seperti waktu, tenaga kerja, dan anggaran yang dibutuhkan. Dengan mengetahui sumber daya yang diperlukan, organisasi dapat mengelola proyek dengan lebih efektif dan efisien.

    3. Menentukan risiko yang terkait dengan proyek: Studi kelayakan dapat membantu organisasi atau bisnis untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan proyek aplikasi yang akan dibangun. Dengan mengetahui risiko-risiko yang terkait, organisasi dapat merencanakan strategi untuk mengurangi risiko tersebut.

    Contoh dari studi kelayakan adalah ketika suatu organisasi ingin membangun aplikasi untuk mengelola inventaris barang. Studi kelayakan akan membantu organisasi untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau tidak. Dalam studi kelayakan, organisasi dapat melakukan analisis terhadap potensi keuntungan yang dapat dihasilkan dari aplikasi tersebut, sumber daya yang diperlukan dalam pembangunan aplikasi seperti waktu dan anggaran, serta risiko-risiko yang terkait dengan proyek aplikasi tersebut. Dengan melakukan studi kelayakan, organisasi dapat memastikan bahwa proyek aplikasi tersebut akan memberikan manfaat yang signifikan dan layak untuk dilanjutkan.


  14. Pilih salah satu pertanyaan, kemudian terangkan dengan Video Explainer diupload di youtube dan diembedded di blog. Sebagai pembuka video tampilkan profil pembuat, nama, nrp, dan kelas. Pengumpulan terakhir 4 April 2023

        Link Youtube : https://youtu.be/noUkrr0YDKs
        

Comments

Popular posts from this blog

Tugas Pertemuan 7 PPL

Quiz 1 PBKK A

Tugas Pertemuan 6 PPL